PUISI PERKENALAN

By: Juwail Suludha

Saat sunyi sedang menggugurkan gairahku.

Kau mengulurkan tanganmu sambil tersenyum. 

Dengan sepasang bibirmu yang polos kau menyebut namamu.

 Aku terdiam. "Suaramu begitu menggetarkan sukma, wahai 

perempuan." Pikirku. 

"Aku suka dengan cara seperti ini. 

Mungkin seperti mendadak.

Maksudnya mendadak bertemu, berkenalan, jalan-jalan tanpa janji 

terlebih dahulu, bahkan menghilang tanpa kabar. 

Tapi, aku tidak suka dengan mendadak cinta, karena mendadak patah hati juga sangat menyakitkan. 

   Mudah-mudahan saja tak akan terjadi." Pikirku lagi.

"Hei... Kenapa diam saja?"

Aku terkejut kemudian tersenyum dan meraih tanganmu yang 

lembut itu sambil menyebut namaku. 

Dan kita pun tertawa bersama.