PUISI AKU MENDENGAR GEMURUH DI KEPALAMU
Aku mendengar gemuruh di kepalamu.
Kau mendesis kau terisak
Tapi aku tak jua mendengar suara nujan
mengetuk jagat di pipimu.
Mengapa gemuruh di hari cerah ?
Mengapa mendung berpura-pura pergi ?
Apakah aku harus mengambil air di telaga
dan membasuhnya agar cerah
dan mendung tau bahwa jagat
di pipimu adalah tangisan ?
Kau memang panda mengelabui semesta,
sehingga penantian telah membohongiku.
By Juwail Suludha
Posting Komentar